Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 07 Maret 2013

PERILAKU REMAJA MASA KINI

Erat kaitannya dengan modernisasi peralihan budaya bagi kalangan terpelajar menjadi sangat mencolok, namun sayang bagi kalangan awam terutama remaja peralihan tersebut menjadi sangat kasat mata karena tidak adanya pemahaman tentang modernisasi.
Dalam kehidupan sehari-hari kata ”remaja” mengandung banyak makna, sehingga setiap orang yang mendengar kata tersebut akan mendefinisikan beberapa makna yang berbeda. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yaitu antara umur 13-20 tahun.
Perilaku remaja saat ini memang susah ditebak apa yang menjadi keinginan mereka, dalam pengamatan pribadi penulis dapat diambil beberapa contoh perilaku negatif remaja dalam bergaul, diantaranya :
1.      Budaya Konsumtif Remaja
Konsumtif adalah dimana seseorang menyamakan kebutuhan sekunder atau tersier dengan kebutuhan primer, sehingga orang yang konsumtif akan selalu berusaha mencari cara agar kebutuhannya terpenuhi. Konsumtif juga erat kaitanya dengan tuntutan gaya hidup menengah atas.
Dalam kehidupan remaja konsumtif menjadi trend baru karena untuk memenuhi gengsi mereka. Salah satu contoh , seorang siswa SMP mengendarai sepeda motor ke sekolah hanya ingin mendapat perhatian lebih dari anak-anak lain. Dari segi hukum pun anak ini sudah melanggar karena pasti belum mempunyai surat izin mengemudi, dari segi keselamatan pun anak tersebut telah membahayakan dirinya sendiri, bisa juga orang lain.
2.      Remaja Mulai Merokok
Remaja biasanya mengenal rokok dari sejak anak-anak dari ayahnya yang perokok, kemudian setelah itu timbul pertanyaan dalam hati si kecil “kenapa ayah merokok?”, “bagaimana rasanya rokok itu?”, dan pertanyaan pertanyaan lain yang tak terjawab.
Akhirnya saat menginjak remaja pertanyaan-pertanyaan tersebut mulai mencari jawabannya, ditambah dengan melihat kakak kelas atau senior di belakang sekolah, di wc, juga di warung-warung sedang merokok. Dari sana mulailah si remaja membeli rokok hanya untuk tujuan iseng menghisap rokok tersebut, setelah beberapa lama iseng itu menjadi rutinitas dan kemudian menjadi candu buat remaja tersebut.
Jika telah menjadi candu maka rokok tersebut akan menjadi hal wajib bagi remaja itu, setelah makan, (maaf) sedang buang air, dsb.
3.      Remaja Mengenal dan Memakai Narkoba
Sama halnya dengan rokok namun mungkin narkoba tidak dikenalkan oleh orang tua, narkoba pada awlnya biasanya digratiskan oleh si pengedar tersebut. Karena pengedar biasanya ingin membuat remaja tersebut kecanduan terlebih dahulu, setelah kecanduan pengedar akan menaikan harga tersebut mungkin sampai dua kali lipat, atau mungkin berlipat-lipat.
Dengan terjerumusnya remaja tersebut akan mengubah gaya hidup seorang remaja normal menjadi remaja pecandu yang mengakibatkan mereka tidak mau berinteraksi dengan remaja lain yang normal.
4.      Remaja Terjerumus Terhadap Free Sex
Budaya seks mulai sedikit masuk di Indonesia saat tahun 90-an yang pada saat itu banyak serial televisi yang menampilkan aksi ciuman di dalam film. Kehidupan ibu-ibu pada saat itu yaitu membawa anaknya menonton acara tersebut sebut saja telenovela pasti si anak yang telah menjadi remaja sekarang telah mengingatnya dengan jelas.
Para remaja wanita yang sedang dalam masa labil berpikir bahwa pacar mereka sekarang akan menjadi suaminya kelak, sehingga mereka memberikan segalanya untuk pacarnya bahkan seks. Dalam berita investigasi di sebuah televisi swasta disana disebutkan bahwa mereka (para remaja) ada yang mulai aktif melakukan hubungan seks saat masih umur 15 tahun.
Remaja wanita cenderung pasif dalam masalah seks tapi sebaliknya remaja pria malah sangat aktif karena keingin tahuan mereka. Sehingga hal ini memacu remaja pria untuk berganti-ganti pasangan.
Dari pembahasan diatas menujadi suatu tantangan bagi para orang tua dan khususnya bagi remaja itu sendiri. Kehidupan budaya remaja yang telah beralih menjadi modern namun tanpa filter menjadi tanggung jawab semua kalangan untuk mengatasi masalah ini.

0 komentar:

Posting Komentar