PERILAKU REMAJA MASA KINI
Erat
kaitannya dengan modernisasi peralihan budaya bagi kalangan terpelajar menjadi
sangat mencolok, namun sayang bagi kalangan awam terutama remaja peralihan
tersebut menjadi sangat kasat mata karena tidak adanya pemahaman tentang
modernisasi.
Dalam
kehidupan sehari-hari kata ”remaja” mengandung banyak makna, sehingga setiap
orang yang mendengar kata tersebut akan mendefinisikan beberapa makna yang
berbeda. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yaitu antara
umur 13-20 tahun.
Perilaku
remaja saat ini memang susah ditebak apa yang menjadi keinginan mereka, dalam
pengamatan pribadi penulis dapat diambil beberapa contoh perilaku negatif
remaja dalam bergaul, diantaranya :
1.
Budaya
Konsumtif Remaja
Konsumtif
adalah dimana seseorang menyamakan kebutuhan sekunder atau tersier dengan
kebutuhan primer, sehingga orang yang konsumtif akan selalu berusaha mencari
cara agar kebutuhannya terpenuhi. Konsumtif juga erat kaitanya dengan tuntutan
gaya hidup menengah atas.
Dalam
kehidupan remaja konsumtif menjadi trend baru karena untuk memenuhi gengsi
mereka. Salah satu contoh , seorang siswa SMP mengendarai sepeda motor ke
sekolah hanya ingin mendapat perhatian lebih dari anak-anak lain. Dari segi
hukum pun
anak ini sudah melanggar karena pasti belum mempunyai surat izin mengemudi,
dari segi keselamatan pun anak tersebut telah membahayakan dirinya sendiri,
bisa juga orang lain.
2.
Remaja
Mulai Merokok
Remaja
biasanya mengenal rokok dari sejak anak-anak dari ayahnya yang perokok,
kemudian setelah itu timbul pertanyaan dalam hati si kecil “kenapa ayah merokok?”, “bagaimana
rasanya rokok itu?”, dan pertanyaan pertanyaan lain yang tak terjawab.
Akhirnya
saat menginjak remaja pertanyaan-pertanyaan tersebut mulai mencari jawabannya,
ditambah dengan melihat kakak kelas atau senior di belakang sekolah, di wc,
juga di warung-warung sedang merokok. Dari sana mulailah si remaja membeli rokok
hanya untuk tujuan iseng menghisap rokok tersebut, setelah beberapa lama iseng
itu menjadi rutinitas dan kemudian menjadi candu buat remaja tersebut.
Jika
telah menjadi candu maka rokok tersebut akan menjadi hal wajib bagi remaja itu,
setelah makan, (maaf) sedang buang air, dsb.
3.
Remaja
Mengenal dan Memakai Narkoba
Sama
halnya dengan rokok namun mungkin narkoba tidak dikenalkan oleh orang tua,
narkoba pada awlnya biasanya digratiskan oleh si pengedar tersebut. Karena
pengedar biasanya ingin membuat remaja tersebut kecanduan terlebih dahulu,
setelah kecanduan pengedar akan menaikan harga tersebut mungkin sampai dua kali
lipat, atau mungkin berlipat-lipat.
Dengan
terjerumusnya remaja tersebut akan mengubah gaya hidup seorang remaja normal
menjadi remaja pecandu yang mengakibatkan mereka tidak mau berinteraksi dengan
remaja lain yang normal.
4.
Remaja
Terjerumus Terhadap Free Sex
Budaya
seks mulai sedikit masuk di Indonesia saat tahun 90-an yang pada saat itu
banyak serial televisi yang menampilkan aksi ciuman di dalam film. Kehidupan
ibu-ibu pada saat itu yaitu membawa anaknya menonton acara tersebut sebut saja telenovela pasti si anak yang telah
menjadi remaja sekarang telah mengingatnya dengan jelas.
Para
remaja wanita yang sedang dalam masa labil berpikir bahwa pacar mereka sekarang
akan menjadi suaminya kelak, sehingga mereka memberikan segalanya untuk
pacarnya bahkan seks. Dalam berita investigasi di sebuah televisi swasta disana
disebutkan bahwa mereka (para remaja) ada yang mulai aktif melakukan hubungan
seks saat masih umur 15 tahun.
Remaja
wanita cenderung pasif dalam masalah seks tapi sebaliknya remaja pria malah
sangat aktif karena keingin tahuan mereka. Sehingga hal ini memacu remaja pria
untuk berganti-ganti pasangan.
Dari
pembahasan diatas menujadi suatu tantangan bagi para orang tua dan khususnya
bagi remaja itu sendiri. Kehidupan budaya remaja yang telah beralih menjadi modern
namun tanpa filter menjadi tanggung jawab semua kalangan untuk mengatasi
masalah ini.
0 komentar:
Posting Komentar